PANGERAN KUMBANG DAN PUTRI MALU
By
Ni Kadek Widiasih
Dahulu
kala, hiduplah seekor Pangeran kumbang yang gagah berani, yang menjadi dambaan
semua gadis-gadis di taman. Kumbang yang gagah dan tampan ini bagaikan seorang
Pangeran asmara yang setiap harinya menebarkan pesona-pesona cinta kepada siapa
saja. Pangeran adalah anak seekor Raja kumbang yang menjadi Raja di Istana
Negeri Alengka Pura. Setiap hari Pangeran dan sahabatnya Lobak berkeliling di
taman dan melihat putri-putri yang segar sedang bermekaran.
Di
taman ini tumbuhlah seorang putri yang baik hati dan sangat periang. Parasnya
yang cantik, dan sangat rajin membantu saudara-saudaranya. Putri adalah seorang
anak dari raja Negeri Ayodya Pura, dan telah dibuang oleh Selir raja yang kedua.
Sejak kecil Putri diasuh oleh orang tua Umby dan mereka sudah seperti saudara
kandung karena setiap harinya selalu pergi mencari madu bersama. Setiap kali
Putri dan Umby pergi ke taman selalu melihat seorang Pangeran yang tampan itu. Putri
dan Umby selalu melihat Pangeran kumbang berkeliling dan bertemu dengan Mawar
dan Melati tanpa pernah sekalipun melihat pada Putri. Dari jauh Putri melihat
gerak-gerik pujaan hatinya.
Umby :
“Hayo... lagi menghayal apa?”
(Putri
terkejut saat Umby bersuara)
Puti :
“Rahasia donk!”
Umby :
oohh, jadi udah rahasia-rahasiaan nih sama aku?
Putri :
“sebenarnya aku lagi menghayal sesuatu yang indah kapan ya, aku bisa ketemu
pengeran
kumbang itu?”
Umby :
“jangan menghayal terlalu tinggi, Pangeran mungkin sudah ketemu pujaan
hatinya”
Putri :
“tapi apa salahnya kalau aku berharap?”
Umby : “baiklah saudaraku, jika itu keinginanmu kita
harus mencari waktu yang tepat
untuk
kau bisa bertemu dengan pangeran.”
Putri
dan Umby menunggu berhari-hari mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan
pangeran. Tetapi pengeran selalu saja terlihat sibuk karena Mawar selalu
mencari perhatian. Karena Mawar adalah Putri dari sahabat Raja yang kelak akan
dijodohkan dengan pangeran. Menjadi permaisuri yang mendampingi pangeran sebagi
raja selanjutnya. Namun, Putri selalu bersabar dan hanya mengamati Pangeran
dari kejauhan.
Suatu
ketika Pangeran kumbang dengan sahabatnya Lobak mengelilingi taman tiba-tiba
hujan turun dengan derasnya. Pangeran dengan Lobak berlari dan bersembunyi pada
dedaunan. Bertepatan dengan itu putri dan Umby juga sedang berteduh di balik
batu menunggu hujan redah. Putri bernyanyi dengan suara yang indah dan kemudian
terdengan sampai ketelinga Pangeran dan Lobak. Pangeran dan Lobak mencari dari
siapkan yang hendak menyanyi dengan suara yang merdu itu.
Pangeran : “Lobak, apakah kau mendengar suara itu?”
Lobak :
“Iya Pangeran. Hamba mendengarnya, suara yang sangat indah.”
Pangeran : “Baru kali ini aku mendengar suara
seindah itu sahabatku. Dari manakah
datangnya
suara itu?”.
Lobak : “Hamba
juga kurang tahu pangeran. Mari kita cari saja siapakah gadis itu?”
Pengeran :
“Baiklah. Aku juga sudah tidak sabar. Pasti dia seorang gadis yang cantik.”
Hujan
meredah dan akhirnya berhenti, Putri dan Umby yang ingin pulang kerumah karena
seharian telah mencari madu untuk keluarga mereka. Tiba-tiba ada suara yang
memanggil-manggil dari belakang. Putri dan Umby tidak melihat siapapun karena
Pengeran masih dalam semak belukar. Putri dan Umby berlari karena takut ada
yang ingin berniat jahat kepada mereka berdua. Mereka berlari agar cepat sampai
di rumah.
Pangeran
dan Lobak terus berusaha mengejar tapi mereka kehilangan jejak putri dan
akhirnya memutuskan kembali ke Istana. Sepanjang jalan menuju Istana, pikiran
Pangeran terus saja dipenuhi pertanyan siapa kira-kira gadis itu? Suara yang
merdu? Pasti parasnya juga cantik.
Setelah
kejadian itu, pangeran jadi semakin sering berkeliling di taman dan berharap
mendengar kembali suara itu dan bertemu dengan siapa yang memiliki suara merdu
tersebut.
Ketika
sedang berkeliling Pangeran mendengar kembali suara itu dari balik pohon.
Berkenaan dengan itu, Putri dan Umby sedang mencari madu dari sarang lebah yang
baru saja mereka petik. Putri mengambil madu sambil bernyanyi dan tanpa sadar
pangeran telah berada di depan mereka berdua. Belum sempat berkata-kata Putri
terkejut dan pingsan, dan dengan segera Pangeran merangkul tubuh Putri. Umby
menyaksikan kejadian itu kemudian segera membantu Pangeran mengangkat tubuh saudaranya
ketempat yang lebih teduh.
Pangeran : “Sedang apakah kalian berdua di tengah
hutan?”
Umby :
Dengan gagu ia menjawab. “ka..kami sedang mencari madu paduka. Apakah yang
Membawa
paduka sampai pada kami?”
Pangeran : “Hemmp... Tidak, Aku hanya sedang
berjalan saja dan mendengar suara yang
ternyata
milik seorang gadis cantik.”
(Taka lama pembicaraan itu berlangsung, akhirnya
Putri terbangun dari pingsannya).
Putri :
“Umby, sedang dimanakah kita sekarang?”
Umby :
“Kita masih dihutan saudaraku”
(Putri terkejut dan hampir pingsan untuk kedua
kalinya karena tudak menyangka akan bertemu dengan pangeran secara langsung)”
Putri :
“Apa aku sedang bermimpi ya?”
Umby :
“tidak saudaraku, inilah pangeran yang selalu kau dambakan.”
Pangeran : “Bolehkan aku mengetahuai namamu?”
(putri terlihat malu-malu untuk menjawabnya)
Putri :
“hamba Putri, Pangeran.
Pangeran :
“Nama yang yang indah, seindah paras dan suaramu. Aku sudah lama menantikan
saat
ini putri. Aku telah jatuh cinta saat pertama kali aku mendengar kau bernyanyi
ditengah
hutan saat hujan deras itu. Maukah kau menerima aku menjadi
kekasihmu?”
(lidah Putri terasa kaku untuk menjawab)
Putri :
“apakah yang harus aku katakan? Bagaimana dengan Mawar? Hamba tidak berani
Pangeran.”
Umby :
“katakan iya Putri, Mungkin inilah takdirmu saudaraku menjadi ratu negeri ini.”
Pangeran : “kau tenang saja, Mawar bisa aku atasi.
Aku tidak bisa menikah dengannya karena
aku
tidak mencintainya.”
Putri :
Tersenyum dan Berkata “baiklah paduka, hamba tidak akan mampu menolak
paduka”
Setelah
Putri menerima cinta Pangeran. Pangeran mengantar putri dan Umby pulang kerumah
untuk meminta izin kepada orang tua angkat putri agar diberikan restu untuk
tinggal di Istana dan menjadi pendamping pangeran. Dalam perjalanan mereka
terlihat saling mencuri pandang dan sedang kasmaran seperti bunga-bungan di taman
yang sedang bermekaran.
Setelah
diizinkan dan Umby menangis karena akan kehilangan saudara yang amat dia
cintai. Dengan keikhlasan hati mereka berpisah dan Putri berangkat diiringi air
mata dari keluarga angkatnya yang memperlakukannya sangat baik sejak kecil.
Akhirnya kini Putri meraih apa yang dia inginkan bahkan lebih dari pada itu
karena Pangeran telah menjadi kekasihnya.
Tiba
di Istana Putri diperkenalkan kepada Raja dan Ratu. Keduanya sangat senang
karena melihat kepolosan dan paras yang cantik dari seorang gadis yang akan
mendampingi putra mereka. Putri dan Pangeran merasa senang karena telah
diberikan izin untuk menikah. Kemudian hal ini didengar oleh Mawar dari seorang
dayang istana dan Mawar terlihat sangat marah. Mawar dan Melati berangkat ke
Istana saat itu juga. Dan setiba di Istana mereka melihat Pangeran dan Putri
sedang duduk di Taman Istana dan terlihat sangat bahagian dengan kehadiaran
putri. Mawar langsung menghampiri Pangeran dan Putri.
(Mawar langsung menampar pipi Putri sampai
tertinggal tampak jarinya)
Mawar :
“dasar gadis murahan. Kenapa kau merebut Pangeran dari tanganku?”
Pangeran :
“Mawar apa yang kau lakukan? Jangan kau sakiti dia. Akulah yang pantas
menerima
semuanya. Akan aku jelaskan kepadamu, sebenarnya aku tidak pernah
mencintaimu
Mawar. Dahulu aku bersedia, karena aku tidak mengetahui
kelakuanmu.
Dan kini aku berharap kau jangan lagi menggagu hidupku dan Putri.
(Putri menangis ketakutan dan kemudian Mawar pulang
kerumahnya)
Pangeran : “Sudahlah sayangku. Tidak akan ada
seorang pun yang bisa memisahkan kita, aku
akan
selalu ada untukmu”
Keadaan
semakin bertambah panas dengan kejadian itu. Mawar tidak akan tinggal diam
karena dia merasa elah dicampahkan oleh Pangeran. Mawar dan Melati kemudian
menemui nenek buyut Mawar yaitu Nyi Laba yang berada di negeri seberang. Mawar
datang dengan tujuan ingin menyingkirkan putri agar dia bisa merebut cinta
Pangeran kembali.
Nyi
Laba tinggal di sebuah Gua yang sangat seram dan tanpa ragu Mawar dan Melati
masuk karena sebelumnya sedah pernah berkunjung ke tempat ini. Kedatangan Mawar
dan Melati disambut baik oleh nenek mereka.
Nyi Laba : “oh...
cucu-cucuku. Apa yang membuat kalian sampai menemuiku?”
Melati :
“Mawar telah kehilangan pengeran Nek. Bisakah nenek menyingkirkan Putri
yang
sekarang sedang bersama pangeran?”
Mawar :
“iya Nek. Aku ingin merebut kembali cinta pengeran dan menjadi penguasa
negeri
Alengka Pura.
Nyi Laba :
“Baiklah jika itu yang kalian inginkan. Tapi aku tidak bisa menggunakan mantra
untuk
membunuh nyawa orang karena aku bisa mati.”
Melati :
“Bagaimana jika nenek menyihirnya saja menjadi Putri yang pemalu, jika
pangeran
mendekat maka dia akan menutup diri.”
Mawar :
“itu cukup pelajaran buat dia Nek.”
Nyi Laba :
“Baiklah akan aku kerjakan dan sekarang kalian pulanglah dan tunggu hasilnya.”
Mawar
dan Melati kembali ke Negeri Alengka Pura. Dalam beberapa hari menjelang
pernikahan yang akan di langsungkan untuk Putri dan Pangeran tiba-tiba Putri
pingsan dan tidak sadarkan diri selama 5 hari. Keadaan Istana sangat kacau,
beberapa tabib-tabib sakti yang diminta mengobati penyakit Putri juga tidak
bisa sembuh. Terpaksa pernikahan ini tertunda dan menunggu kesembuhan Putri.
Pangeran
memanggil peramal Istana, apakah yang harus dilakukan untuk kesembuhan Putri.
Peramal tidak bisa menerawang karena Nyi Laba telah melapisi seluruh bahan
Putri dengan kekuatan sihirnya. Nyi Laba adalah seorang Penyihir jahat yang
telah di asingkan sejak lama dari Negeri Alengka Pura. Akhirnya ada sebuah
petunjuk yang akan memberatkan hati Pangeran. Bahwa Pangeran jangan lagi
mendekati Putri karena apa bila Pangeran mendekat dan menyentuh Putri maka
Putri akan Pingsan. Putri tidak boleh bertemu dengan suapapun apalagi akan
menikah dengan Pangeran.
Kenyataan
ini membuat pangeran terpaksa harus berpisah dengan gadis yang dia cintai.
Putri kemudian di asingkan ke hutan yang jauh dari Istana dan tidak ada satupun
makhluk yang di sana. Putri dibawa pergi sebelum pangeran terbangun dari
tidurnya, hal ini dilakukan secara diam-diam agar pangeran tidak mengetahuinya.
Ketika Pengeran ingin melihat kekasihnya, dengan amarah dan rasa tak berdaya
menerima semua kanyataan bahwa putri telah di buang ke tempat yang sangat jauh.
Pangeran sangat ingin menyusul Putri tetapi Raja sakit dan kemudian meninggal
dunia. Secara otomatis Pangeraan yang harus meneruskan pemerintahan di Negeri
Alengka Pura.
Sejak
kepergian Putri, terlihat kesedihan yang mendalam dari wajah Pangeran. Dan
itulah kesempatan yang digunakan Mawar untuk mengisi kekosongan hati Pangeran.
Dalam beberapa bulan kemudian Pangeran harus dinikahkan dengan Mawar walaupun
tidak berdasarkan rasa cinta. Bertahun-tahun telah berlalu, Pangeran masih
mengharapkan putri kembali. Walaupun kini Pangeran telah menjadi Raja Negeri
Alengka Pura dengan pendamping Ratu Mawar tetap saja Pangeran tidak merasakan
kebahagiaan.
Bertahun-tahun
Pangeran telah menikah dan belum juga memperoleh keturunan. Karena Pangeran
sejak awal pernikahannya sudah mengetahui bahwa Mawarlah yang telah menyakiti
Putri dan Pangeran terpaksa menikah dengannya karena permintaan terakhir dari
Ayahnya. Dan kini sepanjang hidupnya Pangeran tidak pernah bisa mencintai
dengan tulus, Pangeran selalu menyakiti hati Permaisurinya dan banyak gadis-gadis
lain yang dipermainkannya. Itulah sebabnya, Pangeran disebut Pangeran Kumbang
karena tidak pernah bisa mencintai seorang gadis saja. Akhirnya Mawar menyesali perbuatannya, karena
keserakahannya kini dia harus merasakan batin tersiksa sampai akhir ayatnya.
Penderitaan
yang dirasakan Mawar tidak sebanding dengan Putri yang hidup dalam kesendirian.
Karena Putri tidak bisa bertemu kepada siappun.
Putri terlihat menutup diri jika bertemu dengan siapa saja, itulah
sebabnya disebut sebagai Putri Malu.
Pangeran Kumbang
Lobak
sahabat Pangeran
Nyi Laba (Penyihir Jahat)