Jumat, 27 November 2015

Dongen Anak-Anak

PANGERAN KUMBANG DAN PUTRI MALU
By
Ni Kadek Widiasih

            Dahulu kala, hiduplah seekor Pangeran kumbang yang gagah berani, yang menjadi dambaan semua gadis-gadis di taman. Kumbang yang gagah dan tampan ini bagaikan seorang Pangeran asmara yang setiap harinya menebarkan pesona-pesona cinta kepada siapa saja. Pangeran adalah anak seekor Raja kumbang yang menjadi Raja di Istana Negeri Alengka Pura. Setiap hari Pangeran dan sahabatnya Lobak berkeliling di taman dan melihat putri-putri yang segar sedang bermekaran. 
            Di taman ini tumbuhlah seorang putri yang baik hati dan sangat periang. Parasnya yang cantik, dan sangat rajin membantu saudara-saudaranya. Putri adalah seorang anak dari raja Negeri Ayodya Pura, dan telah dibuang oleh Selir raja yang kedua. Sejak kecil Putri diasuh oleh orang tua Umby dan mereka sudah seperti saudara kandung karena setiap harinya selalu pergi mencari madu bersama. Setiap kali Putri dan Umby pergi ke taman selalu melihat seorang Pangeran yang tampan itu. Putri dan Umby selalu melihat Pangeran kumbang berkeliling dan bertemu dengan Mawar dan Melati tanpa pernah sekalipun melihat pada Putri. Dari jauh Putri melihat gerak-gerik pujaan hatinya.
Umby       : “Hayo... lagi menghayal apa?”
                 (Putri terkejut saat Umby bersuara)
Puti          : “Rahasia donk!”
Umby       : oohh, jadi udah rahasia-rahasiaan nih sama aku?
Putri         : “sebenarnya aku lagi menghayal sesuatu yang indah kapan ya, aku bisa ketemu
                                    pengeran kumbang itu?”
Umby       : “jangan menghayal terlalu tinggi, Pangeran mungkin sudah ketemu pujaan
                        hatinya”
Putri         : “tapi apa salahnya kalau aku berharap?”
Umby       :  “baiklah saudaraku, jika itu keinginanmu kita harus mencari waktu yang tepat
                        untuk kau bisa bertemu dengan pangeran.”

            Putri dan Umby menunggu berhari-hari mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan pangeran. Tetapi pengeran selalu saja terlihat sibuk karena Mawar selalu mencari perhatian. Karena Mawar adalah Putri dari sahabat Raja yang kelak akan dijodohkan dengan pangeran. Menjadi permaisuri yang mendampingi pangeran sebagi raja selanjutnya. Namun, Putri selalu bersabar dan hanya mengamati Pangeran dari kejauhan.
            Suatu ketika Pangeran kumbang dengan sahabatnya Lobak mengelilingi taman tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Pangeran dengan Lobak berlari dan bersembunyi pada dedaunan. Bertepatan dengan itu putri dan Umby juga sedang berteduh di balik batu menunggu hujan redah. Putri bernyanyi dengan suara yang indah dan kemudian terdengan sampai ketelinga Pangeran dan Lobak. Pangeran dan Lobak mencari dari siapkan yang hendak menyanyi dengan suara yang merdu itu.

Pangeran : “Lobak, apakah kau mendengar suara itu?”
Lobak      : “Iya Pangeran. Hamba mendengarnya, suara yang sangat indah.”
Pangeran : “Baru kali ini aku mendengar suara seindah itu sahabatku. Dari manakah
                 datangnya suara itu?”.
Lobak      : “Hamba juga kurang tahu pangeran. Mari kita cari saja siapakah gadis itu?”
Pengeran : “Baiklah. Aku juga sudah tidak sabar. Pasti dia seorang gadis yang cantik.”
                
                 Hujan meredah dan akhirnya berhenti, Putri dan Umby yang ingin pulang kerumah karena seharian telah mencari madu untuk keluarga mereka. Tiba-tiba ada suara yang memanggil-manggil dari belakang. Putri dan Umby tidak melihat siapapun karena Pengeran masih dalam semak belukar. Putri dan Umby berlari karena takut ada yang ingin berniat jahat kepada mereka berdua. Mereka berlari agar cepat sampai di rumah.
                 Pangeran dan Lobak terus berusaha mengejar tapi mereka kehilangan jejak putri dan akhirnya memutuskan kembali ke Istana. Sepanjang jalan menuju Istana, pikiran Pangeran terus saja dipenuhi pertanyan siapa kira-kira gadis itu? Suara yang merdu? Pasti parasnya juga cantik.
                 Setelah kejadian itu, pangeran jadi semakin sering berkeliling di taman dan berharap mendengar kembali suara itu dan bertemu dengan siapa yang memiliki suara merdu tersebut.
                 Ketika sedang berkeliling Pangeran mendengar kembali suara itu dari balik pohon. Berkenaan dengan itu, Putri dan Umby sedang mencari madu dari sarang lebah yang baru saja mereka petik. Putri mengambil madu sambil bernyanyi dan tanpa sadar pangeran telah berada di depan mereka berdua. Belum sempat berkata-kata Putri terkejut dan pingsan, dan dengan segera Pangeran merangkul tubuh Putri. Umby menyaksikan kejadian itu kemudian segera membantu Pangeran mengangkat tubuh saudaranya ketempat yang lebih teduh.
Pangeran : “Sedang apakah kalian berdua di tengah hutan?”
Umby       : Dengan gagu ia menjawab. “ka..kami sedang mencari madu paduka. Apakah yang
                 Membawa paduka sampai pada kami?”
Pangeran : “Hemmp... Tidak, Aku hanya sedang berjalan saja dan mendengar suara yang
                 ternyata milik seorang gadis cantik.”
(Taka lama pembicaraan itu berlangsung, akhirnya Putri terbangun dari pingsannya).
Putri         : “Umby, sedang dimanakah kita sekarang?”
Umby       : “Kita masih dihutan saudaraku”
(Putri terkejut dan hampir pingsan untuk kedua kalinya karena tudak menyangka akan bertemu dengan pangeran secara langsung)”
Putri         : “Apa aku sedang bermimpi ya?”
Umby       : “tidak saudaraku, inilah pangeran yang selalu kau dambakan.”
Pangeran : “Bolehkan aku mengetahuai namamu?”
(putri terlihat malu-malu untuk menjawabnya)
Putri         :  “hamba Putri, Pangeran.
Pangeran : “Nama yang yang indah, seindah paras dan suaramu. Aku sudah lama menantikan
                 saat ini putri. Aku telah jatuh cinta saat pertama kali aku mendengar kau bernyanyi
                 ditengah hutan saat hujan deras itu. Maukah kau menerima aku menjadi
                 kekasihmu?”
(lidah Putri terasa kaku untuk menjawab)
Putri         : “apakah yang harus aku katakan? Bagaimana dengan Mawar? Hamba tidak berani
                 Pangeran.”
Umby       : “katakan iya Putri, Mungkin inilah takdirmu saudaraku menjadi ratu negeri ini.”
Pangeran : “kau tenang saja, Mawar bisa aku atasi. Aku tidak bisa menikah dengannya karena
                 aku tidak mencintainya.”
Putri         : Tersenyum dan Berkata “baiklah paduka, hamba tidak akan mampu menolak
                 paduka”

                 Setelah Putri menerima cinta Pangeran. Pangeran mengantar putri dan Umby pulang kerumah untuk meminta izin kepada orang tua angkat putri agar diberikan restu untuk tinggal di Istana dan menjadi pendamping pangeran. Dalam perjalanan mereka terlihat saling mencuri pandang dan sedang kasmaran seperti bunga-bungan di taman yang sedang bermekaran.
                 Setelah diizinkan dan Umby menangis karena akan kehilangan saudara yang amat dia cintai. Dengan keikhlasan hati mereka berpisah dan Putri berangkat diiringi air mata dari keluarga angkatnya yang memperlakukannya sangat baik sejak kecil. Akhirnya kini Putri meraih apa yang dia inginkan bahkan lebih dari pada itu karena Pangeran telah menjadi kekasihnya.
                 Tiba di Istana Putri diperkenalkan kepada Raja dan Ratu. Keduanya sangat senang karena melihat kepolosan dan paras yang cantik dari seorang gadis yang akan mendampingi putra mereka. Putri dan Pangeran merasa senang karena telah diberikan izin untuk menikah. Kemudian hal ini didengar oleh Mawar dari seorang dayang istana dan Mawar terlihat sangat marah. Mawar dan Melati berangkat ke Istana saat itu juga. Dan setiba di Istana mereka melihat Pangeran dan Putri sedang duduk di Taman Istana dan terlihat sangat bahagian dengan kehadiaran putri. Mawar langsung menghampiri Pangeran dan Putri.

(Mawar langsung menampar pipi Putri sampai tertinggal tampak jarinya)
Mawar     : “dasar gadis murahan. Kenapa kau merebut Pangeran dari tanganku?”
Pangeran  : “Mawar apa yang kau lakukan? Jangan kau sakiti dia. Akulah yang pantas
                 menerima semuanya. Akan aku jelaskan kepadamu, sebenarnya aku tidak pernah
                 mencintaimu Mawar. Dahulu aku bersedia, karena aku tidak mengetahui
                 kelakuanmu. Dan kini aku berharap kau jangan lagi menggagu hidupku dan Putri.
(Putri menangis ketakutan dan kemudian Mawar pulang kerumahnya)
Pangeran : “Sudahlah sayangku. Tidak akan ada seorang pun yang bisa memisahkan kita, aku
                 akan selalu ada untukmu”

                 Keadaan semakin bertambah panas dengan kejadian itu. Mawar tidak akan tinggal diam karena dia merasa elah dicampahkan oleh Pangeran. Mawar dan Melati kemudian menemui nenek buyut Mawar yaitu Nyi Laba yang berada di negeri seberang. Mawar datang dengan tujuan ingin menyingkirkan putri agar dia bisa merebut cinta Pangeran kembali.
                 Nyi Laba tinggal di sebuah Gua yang sangat seram dan tanpa ragu Mawar dan Melati masuk karena sebelumnya sedah pernah berkunjung ke tempat ini. Kedatangan Mawar dan Melati disambut baik oleh nenek mereka.

Nyi Laba  : “oh... cucu-cucuku. Apa yang membuat kalian sampai menemuiku?”
Melati      : “Mawar telah kehilangan pengeran Nek. Bisakah nenek menyingkirkan Putri
                 yang sekarang sedang bersama pangeran?”
Mawar     : “iya Nek. Aku ingin merebut kembali cinta pengeran dan menjadi penguasa
                 negeri Alengka Pura.
Nyi Laba  : “Baiklah jika itu yang kalian inginkan. Tapi aku tidak bisa menggunakan mantra
                 untuk membunuh nyawa orang karena aku bisa mati.”
Melati      : “Bagaimana jika nenek menyihirnya saja menjadi Putri yang pemalu, jika
                 pangeran mendekat maka dia akan menutup diri.”
Mawar     : “itu cukup pelajaran buat dia Nek.”
Nyi Laba  : “Baiklah akan aku kerjakan dan sekarang kalian pulanglah dan tunggu hasilnya.”

                 Mawar dan Melati kembali ke Negeri Alengka Pura. Dalam beberapa hari menjelang pernikahan yang akan di langsungkan untuk Putri dan Pangeran tiba-tiba Putri pingsan dan tidak sadarkan diri selama 5 hari. Keadaan Istana sangat kacau, beberapa tabib-tabib sakti yang diminta mengobati penyakit Putri juga tidak bisa sembuh. Terpaksa pernikahan ini tertunda dan menunggu kesembuhan Putri.
                 Pangeran memanggil peramal Istana, apakah yang harus dilakukan untuk kesembuhan Putri. Peramal tidak bisa menerawang karena Nyi Laba telah melapisi seluruh bahan Putri dengan kekuatan sihirnya. Nyi Laba adalah seorang Penyihir jahat yang telah di asingkan sejak lama dari Negeri Alengka Pura. Akhirnya ada sebuah petunjuk yang akan memberatkan hati Pangeran. Bahwa Pangeran jangan lagi mendekati Putri karena apa bila Pangeran mendekat dan menyentuh Putri maka Putri akan Pingsan. Putri tidak boleh bertemu dengan suapapun apalagi akan menikah dengan Pangeran.
                 Kenyataan ini membuat pangeran terpaksa harus berpisah dengan gadis yang dia cintai. Putri kemudian di asingkan ke hutan yang jauh dari Istana dan tidak ada satupun makhluk yang di sana. Putri dibawa pergi sebelum pangeran terbangun dari tidurnya, hal ini dilakukan secara diam-diam agar pangeran tidak mengetahuinya. Ketika Pengeran ingin melihat kekasihnya, dengan amarah dan rasa tak berdaya menerima semua kanyataan bahwa putri telah di buang ke tempat yang sangat jauh. Pangeran sangat ingin menyusul Putri tetapi Raja sakit dan kemudian meninggal dunia. Secara otomatis Pangeraan yang harus meneruskan pemerintahan di Negeri Alengka Pura.
                 Sejak kepergian Putri, terlihat kesedihan yang mendalam dari wajah Pangeran. Dan itulah kesempatan yang digunakan Mawar untuk mengisi kekosongan hati Pangeran. Dalam beberapa bulan kemudian Pangeran harus dinikahkan dengan Mawar walaupun tidak berdasarkan rasa cinta. Bertahun-tahun telah berlalu, Pangeran masih mengharapkan putri kembali. Walaupun kini Pangeran telah menjadi Raja Negeri Alengka Pura dengan pendamping Ratu Mawar tetap saja Pangeran tidak merasakan kebahagiaan.
                 Bertahun-tahun Pangeran telah menikah dan belum juga memperoleh keturunan. Karena Pangeran sejak awal pernikahannya sudah mengetahui bahwa Mawarlah yang telah menyakiti Putri dan Pangeran terpaksa menikah dengannya karena permintaan terakhir dari Ayahnya. Dan kini sepanjang hidupnya Pangeran tidak pernah bisa mencintai dengan tulus, Pangeran selalu menyakiti hati Permaisurinya dan banyak gadis-gadis lain yang dipermainkannya. Itulah sebabnya, Pangeran disebut Pangeran Kumbang karena tidak pernah bisa mencintai seorang gadis saja. Akhirnya  Mawar menyesali perbuatannya, karena keserakahannya kini dia harus merasakan batin tersiksa sampai akhir ayatnya.
                 Penderitaan yang dirasakan Mawar tidak sebanding dengan Putri yang hidup dalam kesendirian. Karena Putri tidak bisa bertemu kepada siappun.  Putri terlihat menutup diri jika bertemu dengan siapa saja, itulah sebabnya disebut sebagai Putri Malu.
   
Pangeran Kumbang
Lobak sahabat Pangeran

Nyi Laba (Penyihir Jahat)
Title: Dongen Anak-Anak; Written by Ni kadek Widiasih; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar